( PENAWAR HATI )
Amat mujarab sama sekali. Diamalkan selama 40 hari jalan selang. Setiap zikir itu baca sebanyak seribu kali. Perhatikan perubahan pada diri kita. INSYAALLAH.... Jika diamalkan dengan ikhlas...
Akan tertanggal tabiat yang tidak baik
Akan rajin dan senang beribadah
Akan mendapat jiran tetangga dan kawan yang baik
Akan memandu diri kita ke jalan yang baik
Akan mendapat yang baik-baik belaka dalam kehidupan.
NAMUN... Apabila kita mendapat semuanya itu, jalanlah lupa kita sulami dengan ibadah-ibadah yang lain seperti berpuasa sunat Isnin dan Khamis, berzikir, solat sunat tengah malam, membaca Al-Quran, menghadiri majlis ilmu, bersedekah, membuat kebajikan, mengeratkan tali siraturrahim dan lain -lain jalan dalam membuat kebaikan....
Khamis, 24 September 2009
Rabu, 16 September 2009
Selasa, 15 September 2009
AGAR DOA DIMAKBULKAN ALLAH
Pada suatu hari Saad bin Abi Waqqas bertanya kepada Rasulullah,
"YaRasulullah, doakan aku kepada Allah agar aku dijadikan Allah orang yangmakbul doanya."
Rasulullah menjawab, "Hai Saad, makanlah yang baik, (halal) tentu engkau menjadi orang yang makbul doanya. Demi Allah yang memegang jiwa Muhammad, sesungguhnya seorang yang pernah melemparkan sesuap makanan haram ke dalam mulutnya (perutnya), maka tidaklah akan dikabulkan doanya selama 40 hari. Siapa saja manusia yang dagingnya tumbuh dari makanan yang haram, maka nerakalah yang berhak untuk orang itu.
" (HR. Alhaafidh Abubakar bin Mardawih dikutip olehAlhaafidh Ibnu Kathin dalam tafsirnya)
Sudah lelah rasanya berdoa dan bermunajat, namun mengapa Allah tidak pula memperkenankan doa kita. Permohonan dan permintaan tidak pula Dia kabulkan. Kadang-kala timbul rasa kecewa dan putus asa bila demikian terjadinya. Bahkan timbul penilaian dari hati yang paling dalam, adakah Allah telah ingkar janji dengan perkataan-Nya sendiri kepada kita? Padahal Dia telahmenyatakan,
"Ud'uunii astajiblakum", berdoalah kepada-Ku, niscayaKu-kabulkan.
Tapi mana buktinya! Inilah ucapan orang-orang yang tidak pernah mempelajari Al-Qur'an dan Al Hadits. Mereka tidak mengerti bahawa berdoa itu tidak dikerjakan secara sembrono dan sembarangan, tetapi perlu adab-adab dan syarat-syarat tertentu. Mereka menganggap berdoa itu pekerjaan yang remeh dan ringkas. Sehingga mereka sering meremehkan dan akibatnya doa tak pernah dikabulkan.
Kemudian pula, timbul persangkaan buruk kepada Allah. Jadi, apa yang menyebabkan doa tidak dikabulkan? Sebenarnya, banyak hal yang menyebabkan permohonan dan permintaan kita tidak dikabulkan? Banyak hal yang menyebabkan permohonan dan permintaan tidak diperkenankan oleh Allah. WAHAI saudara seagamaku...
Sudahkan kita menghindari perut kita dari makanan dan minuman yang diharamkan Allah? Bila masih tatap saja perut kita terisi dengan hal-hal yang haram, tentulah doa yang kita panjatkan juga tak pernah Allah kabulkan. Sesuap makanan saja, akan mengakibatkan doa kita selama 40 hari tidakterkabul, apabila bila makanan haram yang masuk ke perut kita lebih dari sesuap bahkan bersuap-suap sehingga tak terhitung lagi, sudah tentu sampai mati pun kita berdoa, Allah tak akan mengabulkannya. Bukankah di dalam sembahyang kita membaca al fatihah dan ayat ke 5 itu berbunyi "IHDINASSIROOTOLMUSTAQIM" yang bermaksud, tunjukkan daku jalan yang lurus... Perlulah kita juga berikhtiar ke arah itu.
Untuk itu agar doa dikabulkan Allah, perlu pengetahuan dalam tata cara berdoa yang diberitakan Rasulullah. Bagaimana sunnahnya agar permohonan danpermintaan diperkenankan.
Langkah pertama
Hindari perut dari kemasukan barang-barang haram. Janganlah sampai sesuap pun makanan haram yang kita telan. Jangan seteguk pun minuman haram yang kita minum. Pilihlah dalam memilih makanan, yang meragukan sebaiknya ditinggalkan. Pilih saja makanan atau minuman yang benar-benar halal dan baik.
Allah berfirman, "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS.al-Baqarah : 168) Memakan makanan yang halal dan baik merupakan salah satu bentuk dari ketaatan kita kepada Allah dalam memenuhi segala perintah-Nya. Bila kita selalu taat kepada Allah dalam mengharungi kehidupan ini, senantiasa pula berada dalam kebenaran, tentulah segala apa yang kita mohon, kita panjatkan dan kita minta pastilah Allah akan mengabulkannya.
"Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaku maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka berikan kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS.al-Baqarah :186)
Langkah kedua
Kerana doa ini pekerjaan yang agung dan sangat utama, sebagai inti ibadah, maka dalam pelaksanaannya harus khusyu' dan serius tidak dengan main-main. Usahakan dalam berdoa ini dengan penuh keyakinan, penuh harap dan rasa takut. Merendahkan diri dengan suara yang lirih, tenang, tidak tergesa-gesa, dengan keimanan dan tahu akan hakikat yang diminta.
Allah telah menyatakan, "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut .." (QS. al-A'raf : 55)
Langkah ketiga
Mengetahui waktu-waktu doa dikabulkan. Walaupun berdoa ini dapat dilakukan sembarang waktu, namun ada waktu-waktu yang memang disunnahkan. Insya Allah pada waktu-waktu ini segala doa akan diperkenankan dan dikabulkan. Di tengah malam yang sunyi dimana orang-orang nyenyak dengan tidurnya, ditemani mimpi-mimpi, kita terjaga, berdiri, ruku', sujud, dan bermunajat kepada-Nya dengan penuh kekhusyukan dan penuh harap, tentulah Allah akan mendengar dan memperkenankan ratapan, permintaan, dan permohonan kita.
Di akhir-akhir shalat fardhu, di waktu tahiyyat akhir (sebelum), adalahwaktu-waktu yang sangat tepat untuk berdoa. Doa apa saja, yang mengarah padakebaikan, tentu Allah akan mengabulkannya. Rasulullah SAW ditanya, "Padawaktu apa doa manusia lebih didengar Allah?" Lalu Rasulullah menjawab, "Padatengah malam, pada akhir tiap shalat fardhu." (Mashabih Assunah). Selain tengah malam dan akhir shalat fardhu, ada juga waktu-waktu yang dimakbulkan doanya sudah tidak diragukan lagi, dan ini pun merupakan sunnah-sunnah Rasulullah SAW. Seperti di sepertiga malam sampai fajar,diantara adzan dan iqamat, di waktu sujud, di bulan Ramadhan dan di malam lailatul qadar.
Langkah keempat
Orang-orang tertentu yang dikabulkan doanya.Walaupun setiap orang yang berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan memenuhi persyaratan-persyaratannya akan dikabulkan, namun ada orang yang doanya dijamin diperkenankan Allah. Setiap ratapan doanya didengar dan dikabulkan. Segala permintaan dan permohonannya mesti diberikan tanpa terkecuali. Allah ridha kepada mereka dan begitu menaruh perhatian yang sangat. Allah istimewakan mereka, karena pengorbanan dan pengabdian mereka yang tiada tara, akhlak yang mulia dan juga ketabahannya dalam menapaki kebenaran.
Allah istimewakan kedua orang tua yang mengasuh, mendidik, dan menafkahi anaknya dengan penuh kasih sayang. Mereka bimbing anaknya menuju jalan yang diredhai Allah sampai usia anaknya dewasa.
Orang tua seperti inilah yang segala permintaan dan permohonannya dikabulkan. Musafir yang bepergian untuk maksud baik dan tujuan mulia, orang yangmenolong orang lain yang dalam kesempitan dan seorang muslim yang mendoakan
kebaikan teman-temannya…
kebaikan teman-temannya…
Isnin, 14 September 2009
WAKTU-WAKTU YANG MUSTAJABNYA DOA
OlehIsmail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-RumaihAllah memberikan setiap waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeza-beza, di antaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang mensia-siakan kesempatan yang baik tersebut. Mereka menyangka bahawa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeza. Setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kejayaan, keuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajaba tersebut antara lain ialah
(1). Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga berbaki sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya" . (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)
(2). Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'anhu bahawa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Ertinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak". (Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17),
(3). Setiap Selepas Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengari oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baginda Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab.
"Ertinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu".(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782).
(4). Ketika Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk". (Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).
(5). Sesaat ketika Hari Jum'at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Ertinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu saat yang tidaklah bertepatanseorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut". (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuah 3/5-6)Waktu yang sesaat itu tidak boleh diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/203.Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada ketika saat imam atau khatib naik ke mimbar sehingga selesai shalat Jum'at atau sehingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.
(6). Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya" . (Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.(An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190)Yang dimaksudkan dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari.
(7). Doa Di antara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya : Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah". (Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)
(8). Doa Ketika Waktu Sujud di Dalam Shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Ertinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhl ah berdoa keraan saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48)Yang dimaksudkan adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
(9). Ketika Saat Sedang Hujana
Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan". (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078).Imam An-Nawawi berkata bahawa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).
(10). Ketika Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahawa Rasulullah 'alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau 'alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda.
"Ertinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akanmengikutinya' . Semua keluarga histeria. Baginda 'alaihi wasallam bersabda : 'Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, kerana para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan". (Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)
(11). Ketika Lailatul Qadar
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Ertinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sehingga terbit fajar". (Al-Qadr : 3-5)Imam As-Syaukani berkata bahawa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)(12). Doa Ketika Hari ArafahDari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari datuknya bahawasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Ertinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah". (Sunan At-Tirmidzi, babJamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598)
(1). Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga berbaki sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya" . (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)
(2). Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'anhu bahawa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Ertinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak". (Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17),
(3). Setiap Selepas Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengari oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baginda Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab.
"Ertinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu".(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782).
(4). Ketika Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk". (Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).
(5). Sesaat ketika Hari Jum'at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Ertinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu saat yang tidaklah bertepatanseorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut". (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuah 3/5-6)Waktu yang sesaat itu tidak boleh diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/203.Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada ketika saat imam atau khatib naik ke mimbar sehingga selesai shalat Jum'at atau sehingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.
(6). Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya" . (Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.(An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190)Yang dimaksudkan dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari.
(7). Doa Di antara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya : Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah". (Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)
(8). Doa Ketika Waktu Sujud di Dalam Shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Ertinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhl ah berdoa keraan saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48)Yang dimaksudkan adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
(9). Ketika Saat Sedang Hujana
Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
"Ertinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan". (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078).Imam An-Nawawi berkata bahawa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).
(10). Ketika Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahawa Rasulullah 'alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau 'alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda.
"Ertinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akanmengikutinya' . Semua keluarga histeria. Baginda 'alaihi wasallam bersabda : 'Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, kerana para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan". (Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)
(11). Ketika Lailatul Qadar
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Ertinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sehingga terbit fajar". (Al-Qadr : 3-5)Imam As-Syaukani berkata bahawa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)(12). Doa Ketika Hari ArafahDari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari datuknya bahawasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Ertinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah". (Sunan At-Tirmidzi, babJamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598)
Ahad, 13 September 2009
PEMBUKA KUNCI REZEKI
Pembuka Kunci-kunci Rezeki Berdasarkan Kitab Al-Quran dan As-SunnahPaling kurang terdapat 10 Pembuka Kunci yang perlu di lakukan secara serius oleh setiap individu Mu’min yang berdasarkan panduanAl-Qur’an dan al-hadith sebagaimana yang tersebut dalam buku ‘Pembuka Kunci-kunci Rezeki Berdasarkan kitab Al-Qur’an dan As-Sunnah’ oleh Doktor Fadhl llaahi iaitu sebagai berikut:
1. Istighfar dan Taubati.
Hendaklah dia menahan dari melakukan maksiat (tidak lagi mengulanginya lagi).
ii. Hendaklah dia menyesal terhadap ketelanjurannya.
iii. Hendaklah dia bercita-cita untuk tidak mengulanginya lagi.
iv. Hendaklah dia melepaskan hak tuannya.
Hendaklah memulangkan semula harta kepada tuannya atau meminta maaf atau meminta kemaafannya.Tanpa salah satu ciri-ciri ini, menurut para ulama’, maka taubatnya adalah tidak sah.
2. Taqwa.
Memelihara diri dari perkara yang mencetuskan dosa
Demikian di peroleh dengan meninggalkan perkara yang haram.
Manakala ketaqwaan itu dapat disempurnakan dengan meninggalkan sebahagian perkara yang harus (mubaah).”
3. Berserah kepada Allah.
Berserah itu tidaklah bermaksud meninggalkan usaha (bekerja keras); dan sungguhnya seseorang Islam perlu bekerja keras, bersungguh dan berusaha mencari sumber pendapatan. Akan tetapi janganlah pula berpegang kepada kerja keras, kesungguhan dan usaha semata-mata (tanpa memohon kepada Allah); malah hendaklah beri’tiqad (mempercayai) bahawa semua perkara itu adalah kepunyaan Allah; dan sesungguhnya segala rezeki itu adalah daripada Allah, Tuhan Yang Maha Tunggal sahaja (tiada lah tuhan yang lain selain Allah).
4. Bertumpu Ibadah kepada Allah.
Maksudnya bukanlah dengan cara meninggalkan usaha kehidupan dan duduk dalam masjid sewaktu malam dan siang, tetapi apa yang di kehendaki adalah menghadirkan hati dan tubuh di kala beribadah, terasa kusyu’ dan tunduk kepada Allah Yang Maha Tunggal, merasakan Kebesaran Allah Ta’aala dan merasakan bahawa dirinya sedang bermunajat dengan Tuhan maha Agung lagi Maha Berkuasa.
5. Susul-menyusul antara Haji dan Umrah.
Maksudnya hendaklah menjadikan salah satu antara keduanya ikut-mengikutkan, iaitu apabila kamu telah berhaji, maka hendaklah diikuti dengan umrah; dan apabila kamu telah ber‘umrah, maka hendaklah kamu berhaji; kerana keduanya saling ikut-mengikutkan (jika mampu).”
6. Menghubungi Keluarga
Kata silaturrohim (menghubungi keluarga) adalah menggambarkan berlaku baik kepada keluarga atau kerabat yang mempunyai pertalian keturunan dan sebab hubungan perkahwinan; juga menggambarkan hendaknya bersifat lemah-lembut dan bersimpati kepada mereka dan mengawasi keadaan-keadaan mereka.
7. Berbelanja Di Jalan AllahMaksud berbelanja (disini) ialah :
Berbelanja yang digalakkan dalam Agama seperti berbelanja kepada orang fakir dan berbelanja di jalan Allah untuk menolong Agama (Islam).
8. Berbelanja Kepada Penuntut Ilmu Islam.
Berbelanja kepada penuntut atau orang-orang yang menumpukan masanya untuk mencari ilmu Agama Islam (Syara’)
9. Membantu Orang Yang Lemah (Miskin).
Mencari keridhaan Allah dan Rasulnya dengan membantu dan menolong orang- orang fakir (iaitu amat miskin atau orang yang memperoleh pendapatan yang serba tidak mencukupi). Allah akan menolong bagi sesiapa yang berbuat demikian bagi menentang musuh-musuhnya (di kalangan orang-orang Kaafir) dan juga merezekikannya (sehingga mereka menjadi kaya).
10. Berhijrah Dijalan Allah.
Maksud hijrah sebagaimana kata Al-Imaam ar-Raaghib Al-Ashfahaani r.a. ialah “jalan keluar dari Negara kufur (syirik) ke Negara beriman (tauhid), sebagaimana perlakuan penghijrah dari kota Mekah ke kota Madinah.’Hijrah itu wajib – sebagaimana kata as-sayyid Muhammad Rasyiid Ridha: “Dimana kewujudan berhijrah di jalan Allah Ta’aala bagi menegakkan AgamaNya sebagaimana yang diwajib dan dikasihi Allah Ta’aala, di mana orang-orang Mu’min di kehendaki menolong orang-orang yang dizalimi orang-orang Kaafir.”
1. Istighfar dan Taubati.
Hendaklah dia menahan dari melakukan maksiat (tidak lagi mengulanginya lagi).
ii. Hendaklah dia menyesal terhadap ketelanjurannya.
iii. Hendaklah dia bercita-cita untuk tidak mengulanginya lagi.
iv. Hendaklah dia melepaskan hak tuannya.
Hendaklah memulangkan semula harta kepada tuannya atau meminta maaf atau meminta kemaafannya.Tanpa salah satu ciri-ciri ini, menurut para ulama’, maka taubatnya adalah tidak sah.
2. Taqwa.
Memelihara diri dari perkara yang mencetuskan dosa
Demikian di peroleh dengan meninggalkan perkara yang haram.
Manakala ketaqwaan itu dapat disempurnakan dengan meninggalkan sebahagian perkara yang harus (mubaah).”
3. Berserah kepada Allah.
Berserah itu tidaklah bermaksud meninggalkan usaha (bekerja keras); dan sungguhnya seseorang Islam perlu bekerja keras, bersungguh dan berusaha mencari sumber pendapatan. Akan tetapi janganlah pula berpegang kepada kerja keras, kesungguhan dan usaha semata-mata (tanpa memohon kepada Allah); malah hendaklah beri’tiqad (mempercayai) bahawa semua perkara itu adalah kepunyaan Allah; dan sesungguhnya segala rezeki itu adalah daripada Allah, Tuhan Yang Maha Tunggal sahaja (tiada lah tuhan yang lain selain Allah).
4. Bertumpu Ibadah kepada Allah.
Maksudnya bukanlah dengan cara meninggalkan usaha kehidupan dan duduk dalam masjid sewaktu malam dan siang, tetapi apa yang di kehendaki adalah menghadirkan hati dan tubuh di kala beribadah, terasa kusyu’ dan tunduk kepada Allah Yang Maha Tunggal, merasakan Kebesaran Allah Ta’aala dan merasakan bahawa dirinya sedang bermunajat dengan Tuhan maha Agung lagi Maha Berkuasa.
5. Susul-menyusul antara Haji dan Umrah.
Maksudnya hendaklah menjadikan salah satu antara keduanya ikut-mengikutkan, iaitu apabila kamu telah berhaji, maka hendaklah diikuti dengan umrah; dan apabila kamu telah ber‘umrah, maka hendaklah kamu berhaji; kerana keduanya saling ikut-mengikutkan (jika mampu).”
6. Menghubungi Keluarga
Kata silaturrohim (menghubungi keluarga) adalah menggambarkan berlaku baik kepada keluarga atau kerabat yang mempunyai pertalian keturunan dan sebab hubungan perkahwinan; juga menggambarkan hendaknya bersifat lemah-lembut dan bersimpati kepada mereka dan mengawasi keadaan-keadaan mereka.
7. Berbelanja Di Jalan AllahMaksud berbelanja (disini) ialah :
Berbelanja yang digalakkan dalam Agama seperti berbelanja kepada orang fakir dan berbelanja di jalan Allah untuk menolong Agama (Islam).
8. Berbelanja Kepada Penuntut Ilmu Islam.
Berbelanja kepada penuntut atau orang-orang yang menumpukan masanya untuk mencari ilmu Agama Islam (Syara’)
9. Membantu Orang Yang Lemah (Miskin).
Mencari keridhaan Allah dan Rasulnya dengan membantu dan menolong orang- orang fakir (iaitu amat miskin atau orang yang memperoleh pendapatan yang serba tidak mencukupi). Allah akan menolong bagi sesiapa yang berbuat demikian bagi menentang musuh-musuhnya (di kalangan orang-orang Kaafir) dan juga merezekikannya (sehingga mereka menjadi kaya).
10. Berhijrah Dijalan Allah.
Maksud hijrah sebagaimana kata Al-Imaam ar-Raaghib Al-Ashfahaani r.a. ialah “jalan keluar dari Negara kufur (syirik) ke Negara beriman (tauhid), sebagaimana perlakuan penghijrah dari kota Mekah ke kota Madinah.’Hijrah itu wajib – sebagaimana kata as-sayyid Muhammad Rasyiid Ridha: “Dimana kewujudan berhijrah di jalan Allah Ta’aala bagi menegakkan AgamaNya sebagaimana yang diwajib dan dikasihi Allah Ta’aala, di mana orang-orang Mu’min di kehendaki menolong orang-orang yang dizalimi orang-orang Kaafir.”
Langgan:
Catatan (Atom)